Berbagai upaya memerangi informasi
atau berita hoax yang seringkali meresahkan masyarakat terus dilakukan semua
pihak.
Bupati Malang, Rendra Kresna mengatakan jika
perkembangan teknologi yang semakin maju pesat membuat informasi bohong sangat
cepat menyebar ke masyarakat. Oleh karena itu masyarakat juga perlu mendapat
edukasi terkait informasi yang belum tentu benar sumbernya.
“Kadang kita gak sadar ikut menyebarkan
berita hoax hingga jadi viral. Publik ini pemahaman mengenai literasi
media sangat terbatas,” ujar Rendra dalam acara diskusi literasi media di
Mapolres Malang, Selasa (19/9).
Orang nomor satu di Kabupaten Malang itu juga
menjelaskan bahwa pemahaman literasi media sangat penting. Pengetahuan
tentang literasi media diperlukan agar pengguna media bisa membedakan informasi
yang benar dan bohong.
Sementara itu, Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung mengungkapkan bahwa
media merupakan lembaga kontrol sosial. Ujung juga menambahkan adanya
kemerdekaan pers, namun sayangnya masyarakat masih belum memahami tentang
batasan-batasan pers yang porposional.
“Media merupakan instrumen yang paling berpengaruh saat ini,
terutama dalam menggiring opini publik. Semua kabar ataupun informasi dapat
ditemukan dengan mudah lewat media,” ucap AKBP Yade Setiawan Ujung.
Lebih lanjut, mantan Sekpri Wakapolri Spripim Polri itu
mengimbau kepada insan media agar tidak menjadikan profesinya sebagai alat
pengadu domba. Selain itu, media merupakan penangkal adanya berita bohong.
“Media janganlah menjadi Kompor dalam suatu permasalahan,”
pungkasnya. (*#bloggerpolri)