Senin, 28 Agustus 2017

Meraup Untung Dari Bisnis Hoax

#bloggerpolri

Pembuatan konten hoax dan penyebaran kebencian berbau suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) di dunia maya rupanya telah jadi bisnis besar. Bagaimana tidak, pelaku bisa mendapatkan uang miliaran rupiah dari sana.
Terungkapnya sindikat Saracen telah membuka mata kita bahwa konten hoax dan berbau kebencian SARA yang selama ini menyebar di media sosial sengaja dibuat demi kepentingan bisnis.

Tapi praktik ini sejatinya bukanlah hal baru, di luar sana banyak orang yang melakukan hal serupa. Puncaknya pada pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat tahun lalu. 

Salah satu yang cukup sukses adalah pemuda dari Makedonia, sebut saja Victor. Di masa kampanye pilpres itu membuat berita palsu yang menguntungkan Donald Trump, karena menurutnya banyak yang mencari berita pro Trump. Dan di sisi lain, membuat berita hoax atau kebencian yang menyasar sang lawan, Hillary Clinton.

Selama enam bulan beraksi, pendapatan yang dikantonginya tidaklah sedikit. Dalam wawancaranya dengan NBC, pemuda yang berumur 17 tahun itu mampu meraih USD 60 ribu atau sekitar Rp 800 juta
.
Tapi apa yang didapat Victor mungkin belum seberapa. Karena berdasarkan penelusuran kantor berita asal Inggris, Mirror, ada pelaku yang menghasilkan pendapatan hingga USD 200 ribu atau sekitar Rp 2 miliar hanya dari menulis berita-berita hoax yang bertebaran di medsos.

Sementara berdasar riset laman Market Place lebih mencengangkan lagi. Mereka menuliskan bahwa sudah begitu besarnya bisnis ini dilihat dari sejumlah laporan yang terungkap, yaitu:
- Berdasarkan laporan LA Times, satu orang profesional di bisnis ini bisa mengelola 120 situs berita palsu. 
- Mengacu pada BuzzFeed, ada 140 situs yang dikelola dari kota kecil Veles, Macedonia. Di sana mereka bisa mengantongi USD 5.000 atau Rp 65 juta per bulan. Tapi bahkan ada yang mendapat USD 3.000 atau sekitar Rp 39 juta per harinya. 

- Paul Horner, penulis berita hoax, kepada Washington Post mengungkap pendapatannya dari Google AdSense mencapai USD 10 ribu atau sekitar Rp 130 juta. Namun ia pernah mendapatkan lebih banyak saat membuat berita hoax seorang artis yang menjadi viral. 




Sumber : detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar