#bloggerpolri
Pembuatan konten hoax dan penyebaran kebencian berbau
suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) di dunia maya rupanya telah jadi
bisnis besar. Bagaimana tidak, pelaku bisa mendapatkan uang miliaran rupiah
dari sana.
Terungkapnya sindikat Saracen telah membuka mata kita
bahwa konten hoax dan berbau kebencian SARA yang selama ini menyebar di media
sosial sengaja dibuat demi kepentingan bisnis.
Tapi praktik ini sejatinya bukanlah hal baru, di luar
sana banyak orang yang melakukan hal serupa. Puncaknya pada pemilihan presiden
(pilpres) Amerika Serikat tahun lalu.
Salah satu yang cukup sukses adalah pemuda dari
Makedonia, sebut saja Victor. Di masa kampanye pilpres itu membuat berita palsu
yang menguntungkan Donald Trump, karena menurutnya banyak yang mencari berita
pro Trump. Dan di sisi lain, membuat berita hoax atau kebencian yang menyasar
sang lawan, Hillary Clinton.
Selama enam bulan beraksi, pendapatan yang dikantonginya
tidaklah sedikit. Dalam wawancaranya dengan NBC, pemuda yang berumur 17 tahun
itu mampu meraih USD 60 ribu atau sekitar Rp 800 juta
.
Tapi apa yang didapat Victor mungkin belum seberapa.
Karena berdasarkan penelusuran kantor berita asal Inggris, Mirror, ada pelaku
yang menghasilkan pendapatan hingga USD 200 ribu atau sekitar Rp 2 miliar hanya
dari menulis berita-berita hoax yang bertebaran di medsos.
Sementara berdasar riset laman Market Place lebih
mencengangkan lagi. Mereka menuliskan bahwa sudah begitu besarnya bisnis ini
dilihat dari sejumlah laporan yang terungkap, yaitu:
- Berdasarkan laporan LA Times, satu orang profesional di
bisnis ini bisa mengelola 120 situs berita palsu.
- Mengacu pada BuzzFeed, ada 140 situs yang dikelola dari
kota kecil Veles, Macedonia. Di sana mereka bisa mengantongi USD 5.000 atau Rp
65 juta per bulan. Tapi bahkan ada yang mendapat USD 3.000 atau sekitar Rp 39
juta per harinya.
- Paul Horner, penulis berita hoax, kepada Washington Post
mengungkap pendapatannya dari Google AdSense mencapai USD 10 ribu atau sekitar
Rp 130 juta. Namun ia pernah mendapatkan lebih banyak saat membuat berita hoax
seorang artis yang menjadi viral.
Sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar